Aku masih memikirkannya
di detik awal membuka mata pada sebuah fajar.. lelap tidak
menyadari..
Aku masih memiliki asa
dari api abadi yang kecil selalu menyala.. Hanya saja sudah terlalu
lemah..
Aku masih
menginginkannya.. dan itu akan terus berlangsung sepanjang malam..
Aku masih
menginginkannya.. dan itu akan berulang setiap pagi datang..
Aku tetap memikirkannya..
seolah dia terletak diantara pertemuan dua bola mata..
Aku akan selalu
memimpikannya.. sekalipun tidak akan memiliki..
Aku akan selalu
mengharapkannya.. sekalipun tidak akan pernah tergapai..
Aku akan selalu
mencitakannya.. Sekalipun jalan ku berbeda..
Aku akan selalu berharap
persimpangan jalan itu tidak pernah ada..
Aku akan selalu berharap
bahwa bukan jalan ini yang ku langkahkan..
Aku akan tetap menjadi
sebuah asa.. sekalipun akan mati dalam sebuah hitam kegelapan..
Tentang sebuah keinginan
yang harus membuat Tuhan mendengar.. merasakan.. seorang anak yang
mengiba..
Tentang sebuah asa yang
selalu di inginkannya.. tangis yang tak akan terhenti..
perih yang akan selalu
sama..
Aku selalu.. aku tetap..
akan mencitanya.. Dengarkanlah Sang Kasih yang abadi..
Dengarkanlah Sang Esa..
Kemanapun Engkau pijakkan kaki ini.
Aku menginginkan jalan
yang berbeda..
Ampuni hati yang tak
pernah selesai dengan keinginan.. karena ini tentang impi yang adalah
cita..
Dan jalan yang berbeda
ini.. akan selamanya terasingkan meski tampak begitu cerah..
Tuhan Peluk aku di sebuah
antara.. beri damai dan sejahtera..
Cinta..Impi..Cita..
Lepaskan aku jika memang kau adalah jalan yang berbeda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar